Selasa, 19 Agustus 2014

GUNUNG ASO DI JEPANG


gunung-aso.jpeg

            Gunung Aso merupakan gunung berapi aktif terbesar di Jepang. Gunung ini terletak di Pulau Kyushu, tepatnya di wilayah Kumamoto. Puncak gunung itu memiliki ketinggian sekitar 1.592 m di atas permukaan laut. Sedangkan, kawahnya berukuran 25 x 18 km2 , sedangkan luas lingkarannya mencapai 120 km. Hal tersebut membuatnya masuk daftar gunung dengan kawah terbesar di dunia. Gunung ini sudah meletus sebanyak 165 kali sejak tahun 553 SM. Selain terkenal sebagai gunung berapi yang sangat aktif, Gunung Aso juga terkenal dengan gas beracun yang dimiliknya. Sejak tahun 1980, sekitar 71 orang tercatat masuk rumah sakit karena gas vulkanik tersebut. Sedangkan, pada tahun 1997, ternyata 2 orang turis menjadi korban dari gas itu.
           Sejak tahun 2003-2005, Gunung Aso terus mengalami letusan. Pada tahun 2004, abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung ini mencapai Takamori yang berada dalam radius 10 m dari gunung tersebut. Letusan terakhir dari gunung itu terjadi pada tahun 2011, tepatnya pada Mei dan Juni. Dalam letusan tersebut, abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung ini mencapai ketinggian sekitar 8.000 kaki di atas permukaan laut.










Mengintip sakralnya festival gunung berapi di Aso
Add caption

Di Jepang terdapat juga festival api yang diselenggarakan di kawasan Gunung Aso, salah satu gunung berapi yang terletak di Kyushu. Festival ini dirayakan oleh kota-kota yang berada di sekitar kawasan Gunung Aso selama satu bulan penuh. Biasanya dibuka dengan No-yaki, pembakaran lahan untuk persiapan berladang dalam bulan bulan-bulan berikutnya.

Puncak acaranya sendiri adalah Dai Himonjiyaki yang diselenggarakan di Ojo-dake pada Sabtu kedua di bulan Maret. Pada saat perayaan berlangsung, pemandangan gunung tersebut dari kejauhan tampak menakjubkan. Bukit Aso yang tampak seperti raksasa hitam di malam hari dikelilingi cahaya berbentuk huruf api yang terbentuk dari puluhan obor.

 Selain Dai Himonjiyaki, festival api di Aso juga dimeriahkan dengan Hifuri Shinji yang berlangsung di kuil Aso. Berlangsung pada pertengahan bulan Maret, saat Hifuri Shinji berlangsung, warga sekitar gunung vulkanik Aso melakukan ritual pembacaan doa untuk bersyukur kepada para dewa gunung atas panen yang melimpah sekaligus merayakan pernikahan para dewa. Acara ini disertai dengan penyalaan obor, menampilkan pemandangan cincin-cincin api yang menakjubkan di malam hari. Di desa Nishihara, juga di kawasan Gunung Aso, terdapat pula Yama-no-kami Matsuri, festival yang serupa dengan Dai Himonjiyaki.

Selasa, 05 Agustus 2014

Foto Gunung Fujiyama di Jepang

ASAL MULA DAN MISTERI GUNUNG FUJIYAMA

  Gunung Fujiyama terletak di antara Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah Barat Tokyo. Lokasi dari Shizuoka dan Yamanashi ini ada di wilayah Chubu (Pulau Honshu). Gunung Fuji terletak dekat pesisir Pasifik di pusat Honshu. Fuji dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba (Timur), Fuji-Yoshida (Utara), dan Fujinomiya (Barat daya). Fujisan ini adalah gunung terbesar di Jepang yang memiliki tinggi 3.776 m. Waw! Itu artinya, gunung ini lebih tinggi daripada Gunung Semeru (3.676 m).



Asal Mula Nama Gunung Fujiyama
Gunung Fuji adalah gunung keabadian atau orang Jepang menyebutnya Fuji san (san berarti gunung, khusus untuk menyebut gunung Fuji) merupakan gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ketinggian gunung Fuji adalah 3.776 M. Gunung ini adalah simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura.

Dibalik keindahan panoramanya Fujiyama memiliki legenda cerita yang menarik. Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah sebagai penebang bambu. Sahabat anehdidunia.com pada suatu hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm.

Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.

Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.

Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang tersebut diantaranyaadalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini.

Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. 
Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan. Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Fujiyama.

Misteri Gunung Fujiyama
Selain kisah legenda tersebut, gunung fujiyama menyimpan misteri yang cukup menakutkan. Hal ini karena gunung tersebut dikenal sebagai salah satu lokasi favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya atau bunuh diri. Hal ini diketahui dari data, bahwa setiap tahunnya tidak kurang dari 100 mayat yang ditemukan di tempat tersebut.

Atas fenomena tersebut pemerintah dan organisasi setempat pun membuat sebuah tindakan. Antara lain dengan membuat tulisan yang mudah dibaca setiap orang yang masuk ke kawasan gunung Fujiyama. Dalam tulisan itu, setiap orang dianjurkan untuk berpikir dengan jernih sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di gunung Fujiyama tersebut. Mengapa mereka berencana mengakhiri hidupnya disana? sebuah misteri yang belum terjawab hingga sekarang.